Kemarau


Pada kemarau ini aku titipkan rintik airmataku agar dapat menghilangkan dahaga dihati yang kehausan. Pada hati yang mulanya kelayuan lalu mengering tanpa siapapun yang menyedari. Pada hati yang akhirnya mengecil lalu menjauhkan diri.

Tatkala adapun yang bisa menyirami hati yang kemarau ini, ingin saja aku berpesan, "Mana mungkin pokok yang mati itu bertunas kembali." Atau mungkin juga ada yang keras usahanya, maka berusahalah!

Atau hadirnya tornado lalu menghempas dan patah, kesakitan. Disitu, akan hidup satu dunia baru yang pada kontang ke alam hijau yang terbentang.

Kepada engkau yang menghempas, terima kasih memecahkan hati yang keras. Pada yang punya hati patah, yang punya hati punah, kembalilah pada yang empunya hatimu. Kembalilah pada yang menuruni hujan setelah lama kemarau Dia adakan.



With love,
Hanna illy

Post a Comment

3 Comments