Pilihan

Tiada yang lebih menyakitkan dalam cinta
kecuali kata pisah.
Kau yang selama ini aku anggap sempurna,
kini tak lagi di sisi,
Kau yang mematahduakan hati, yang mengisi
penuh takung-takung di mata
dan luka-luka yang bersemi.

Kita yang sebelumnya begitu berdamping,
kini terasa begitu asing. 

Kau memilih dia lebih dari diriku yang dengan sedalamnya
mencintaimu.
Katamu, dia tak selayaknya mencintaimu 
seperti aku mencintaimu-
Lantas, mengapa kau alihkan hatimu padanya
sedang di sini ada aku yang menanti?
Kau yang mulia, yang dipilih hati untuk dicintai,

Berbahagialah
meski ciumku bukan lagi inginmu,
Pelukku pun tak lagi menghangatkanmu.



Hannailly
8:10/161019





                                Fulhi Ahmad





Post a Comment

0 Comments